Dr. Imam Kanafi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah mengatakan seminar tersebut diselenggarakan dalam upaya memotivasi mahasiswa untuk memahami tentang pendekatan spiritual, memiliki pemahaman yang mendalam dan meningkatkan kompetensi dalam praktik bimbingan, penyuluhan dan psikoterapi Islam. Menurutnya, gaya hidup manusia saat ini lebih didominasi material, seperti tidak kaya tidak dihargai, muka cantik akan disegani, dan lain-lain. Inti manusia adalah Qolbun atau spiritualnya, jika Qolbun rusak maka akan rusak semuanya. Harga manusia bukan terletak pada jasmani, jasad tetapi nilai manusia terletak pada rohani atau spiritualnya. Oleh karena itu, penting bagi kita memahami dan meningkatkan spiritual. Jelas Imam Kanafi.
Dalam pemaparan materi yang pertama, Dr. Nurjannah, M.Si menyampaikan materi tentang Pendekatan Spiritual: Bimbingan, Penyuluhan dan Konseling Islam. “Unsur manusia terdiri dari Jasmaniyah, Unsur Jiwa dan Unsur Ruhaniah. Unsur Ruhaniah dapat bersifat Siddiq (Qolbun), Amanah (Fu’adun), Tabligh (Syagafun), Fathanah (Lubbun), Unsur Ruhaniah berfungsi sebagai Kitab (Sirrun), Unsur Nikmat atau Rasa atau Zat”. Selain itu juga menjelaskan tentang Spiritualitas Rukun Iman, Spiritualitas Rukun Islam serta Spiritualitas dan Bimbingan Konseling.
Sementara narasumber yang kedua, Dr. Yulianti, S.Psi.I., M.Pd., M.M.Pd. Pada sesi Yulianti memaparkan perjalanannya praktik psikoterapi Islamnya. Menurutnya spiritualitas menjadi komponen penting bagi kesehatan mental dan dalam praktek konseling psikoterapi, spiritualitas dapat meningkatkan proses penyembuhan”, Permasalah kesehatan jiwa muslim menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama dalam pemecahan serta solusinya. Psikoterapi Islam menjadi pilihan penting dalam mengembangkan kesehatan jiwa seorang muslim. ujar Yulianti. (CF)